Rabu, 08 September 2010

Iwan Fals? Ngak Ada Matinye....

Iwan Fals sepertinya masih menjadi magnet tersendiri bagi para penggemarnya. Hm, mungkin boleh jadi saya adalah salah satunya juga yah....

Buat saya, penampilan Iwan selalu saja memberikan kesan. Mau tahu seperti apa Iwan saat manggung di kampus Al-Azhar, Jakarta beberapa waktu lalu? Coba deh simak laporannya di bawah ini....





Tak ada yang pernah berubah pada sosok Iwan Fals ketika membicarakan soal kehidupan. Ia tetap lantang menyalak dalam bahasa yang sederhana, tanpa menyusupkan bumbu-bumbu politik praktis yang kian membosankan.

Ah, Iwan tetaplah Iwan. Meski rambutnya telah memutih, tak ada semangat yang meredup di dirinya ketika harus berbicara soal kehidupan. Kini ia memang tak lagi menyorot parodi politik yang kian dungu. Tapi Iwan lebih menyorot persoalan yang lebih substil dengan berbicara soal lingkungan. Tanpa ada regenerasi yang peduli terhadap lingkungan, menurut Iwan, bumi tempat kita berpijak akan lenyap.

''Ratusan tahun yang lalu orang-orang asing telah mengambil pohon dan rempah-rempah kita, lantas mengapa kita harus meninggalkannya sekarang? Muah-mudahan kita bisa menjaga warisan nenek moyang kita dan juga warisan dunia yang diberikan kepada kita,'' Iwan berpetuah dalam konsernya di kampus Al-Azhar, Jakarta, Rabu (25/8) sore.

Konser bertajuk Ngabuburit Bareng Iwan Fals dan League ini menjadi rangkaian kepedulian penyanyi balada ini terhadap masalah lingkungan yang kini semakin terlupakan. Konser ini juga menjadi bagian dari promo album baru "Keseimbangan" yang dirilis pada tahun ini.

Untuk mengkampanyekan persoalan ini Iwan secara khusus memilih civitas akademika yang dinilainya lebih 'bersih' dan memiliki waktu luang lebih banyak. ''Bukan tak percaya pada politisi, tetapi pekerjaan mereka sekarang memang lebih banyak membodohi kita semua,'' ujarnya.

Tentang pilihannya ke kampus, Iwan juga memberikan lagi alasannya. ''kampus tempatnya intelektual muda dan saya optimis mereka bisa membawa negeri ini ke arah yang lebih baik, sesuai dengan visi kita bersama yaitu Keseimbangan Bumi League, Bumi Kita,'' ujarnya.

Selain bertandang ke kampus Al-Azhar, Iwan juga mendatangi almamaternya sendiri di IISIP. Lalu ia pun bergerak ke Paramadina, Budi Luhur, Fakultas Kehutanan IPB dan dijadwalkan menutup rangkaian kampus ke kampus ini di Institut Kesenian Jakarta pada sore nanti . 

Dalam setiap kunjungannya ke kampus, Iwan mengawali lebih dulu dengan aksi tanam pohon. ''Kita sebenarnya ingin mengajak kepada generasi muda untuk menanam dan merawat pohon. Karena inilah yang terkadang sulit kita lakukan,'' ujarnya.

Yang unik dari konser ini, Iwan menjadikan bus yang dibawanya keliling kampus itu sebagai medium panggung. Artinya, secara tata panggung Iwan menampilkan kesederhaan dengan formasi gitar pada Totok Tewel, Edi Darome (keyboard), Heru Buhari (bass) dan Deni (drum).

Meski ia tampil ala kadarnya, tetap saja aksi panggung Iwan secara akustik tetap mampu menyedot perhatian besar para penggemar yang tergabung dalam wadah OI (Orang Indonesia) maupun penggemarnya dari masyarakat umum.

Saat tampil di kampus Al-Azhar, Iwan membawakan sebanyak sebelas lagu hits. Di antara lagu-lagu tersebut Iwan menyelipkan dua buah lagu yang berbicara soal lingkungan. Judulnya Pohon Untuk Kehidupan dan Hutanku. Keduanya adalah lagu yang terdapat di dalam album baru Keseimbangan.

Ramadhan
Iwan juga menyampaikan alasannya memilih kampanye ini di masa Ramadhan karena ia merasa kegiatan ini menjadi lebih maksimal lagi. Ia menyebut bagaimana Rasul pada masa hidupnya dahulu juga banyak melakukan perang kepada kaum kafir di masa Ramadhan.

''Sekarang kita memang tidak berperang, tetapi dari pengalaman Rasul itu menunjukkan bahwa Ramadhan adalah masa yang paling tepat untuk bisa melakukan sesuatu yang besar. Dan saya melihat kegiatan ini akan menjadi lebih bermakna lagi jika dilakukannya di masa Ramadhan,'' kata ayah tiga anak ini dengan penuh semangat.

Penyanyi bernama lengkap Virgiawan Listanto ini juga ingin menunjukkan kepada semua penggemarnya bahwa menjalani puasa tidak harus dengan berletih lesu. ''Saya justru merasa di bulan puasa ini latihannya menjadi merasa lebih enak saja. Jadi kalau kita puasanya lemes-lemesan, ayo mulai sekarang kita ubah. Tetap semangat dalam berkarya,'' kata penyandang predikat Asian Heroes versi majalah Times ini. n mohammad akbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar