Senin, 13 September 2010

D'Brader, Mengibarkan Semangat Indie


Sebuah perkenalan dari D'Brader band....

Siapa bilang musik indie itu telah terbelenggu ketika harus bersaing dengan grup musik mainstream yang begitu banyak menyesaki ruang publik di layar televisi. Buanglah jauh-jauh pemikiran itu ketika Anda mendengarkan suguhan musik yang disajikan oleh D'Brader.

Band yang dihuni oleh Jale pada gitar, Iink (vokal) dan Bob (drum) ini tampil dengan penuh keyakinan bahwa musik indie yang mereka pilih akan mampu diterima secara massal juga, layaknya grup musik mainstream di industri musik tanah air.

''Buat kami pilihan indie bukanlah karena keterpaksaan, tapi kami mencoba mengeluarkan karya secara indie ini karena kami memang ingin bisa meluapkan karya kami lewat bahasa musik. Kami juga yakin bisa bersaing dengan grup band lain,'' kata Iink ketika dijumpai di Jakarta.

Dalam debut albumnya D'Brader memperkenalkan karya berjudul "Imaji Cinta". Dalam album ini berisi lima lagu. Sebagai lagu gacoannya dipilih judul yang sama dengan judul album perdana mereka.

Seperti diakui Jale, karya-karya yang terselip di dalam debut album ini cukup banyak bersinggungan dengan musik pop, rock dan alternatif. Asupan rock yang coba dimainkan oleh grup band ini, kata dia kembali, tak lepas dari pengaruh musik U2, Guns 'N Roses serta White Lions. Sementara secara personal, lelaki berambut keriting ini mengaku cukup banyak diracuni sentuhan distorsi gitarnya dari grup semacam System of a Down, Muse Avenged Sevenfold dan Incubus.

''Yang pasti kami sendiri tak mau mengotakkan jenis musik itu pada satu luasan tertentu. Kami lebih senang berkarya ketimbang harus terjebak pada persoalan jenis musik itu sendiri,'' ujar Jale.

Tentang perjalanan grup ini, Iink menjelaskan, awalnya mereka terdiri dari lima personel. Tapi seiring bergeraknya roda waktu, yang tersisa hanya tiga personel inti saja. ''Dan pada 5 Februari lalu kami mengikrarkan diri dengan nama D'Brader. Musik yang coba kami tawarkan adalah pop alternatif,'' sahut Iink.

Walau ikatan resmi dengan nama D'Brader itu barulah seumur jagung, tapi jangan anggap remeh dengan pengalaman manggung mereka. Seperti yang telah ditegaskan Iink, D'Brader ini telah berikhtiar mematangkan dirinya sebagai band jawara pensi maupun bergerilya dari satu panggung kampus ke panggung umum lainnya. Bahkan ketika peringatan Hari AIDS Sedunia di Jakarta memeringatinya di Ancol, D'Brader mengisi salah satu line-up penampil dalam kegiatan tersebut.

''Buat kami berkarya itu adalah bagaimana bisa menghibur orang. Untuk itulah, sebelum kami mendapatkan kesempatan merekam karya-karya ini, kami memang lebih banyak naik turun panggung,'' kata Jale menjelaskan.

Kini, dengan segala keyakinan besar yang telah menggantung di pundak, D'Brader berharap bisa mendapatkan ruang di hati para penikmat musik tanah air. ''Yang pasti kami tak mau terlalu muluk-muluk bisa menyaingi band-band papan atas yang ada sekarang. Tapi yang paling penting buat kami bagaimana karya kami ini bisa diterima dengan rasa positif, itu sungguh membuat kami berbahagia,'' ucap Iink dan Jale.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar