SMS Penyedot Pulsa (Bagian 2 dari tiga tulisan)
Operator telepon seluler maupun content provider yang memasok SMS premium ramai-ramai membantah keterlibatan mereka dalam aksi sedot pulsa. Mereka tak mau ikut terseret masalah yang belakangan ini marak diberitakan di media massa.
Sekalipun, Kementerian Komunikasi dan Informatika jelas telah memperoleh 9.000 laporan dari masyarakat soal sedot pulsa atau penipuan melalui SMS. Aduan itu mereka sampaikan melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sejak Juli 2011 lalu.
Operator ponsel yang bekerja sama dengan content provider bahkan mengklaim mereka kini mempunyai cara ampuh menangkal segala macam modus penipuan lewat saluran ponsel. Termasuk, langkah memperbarui teknologi seiring semakin barunya modus pelaku menjerat korban.
Head of Corporate Communication Indosat Djarot Handoko mengatakan, modus penipuan dengan layanan SMS premium sudah lama terjadi. Tetapi, caranya selalu berubah. "Kalau diperhatikan, caranya semakin apik dan canggih," katanya kepada Republika, Jumat (7/10).
Indosat, kata Djarot, memiliki mekanisme pencegahan sehingga tak merugikan pelanggannya. Strategi ini juga sanggup menangkap praktik penipuan yang memanfaatkan layanan SMS dengan berbagai modus. Menurutnya, keluhan pelanggan yang dialamatkan kepada pihaknya selalu ditanggapi dan ditindaklanjuti.
Sejauh ini, keluhan yang masuk ke Indosat telah menyusut 400 persen setelah diterapkannya mekanisme baru. Persentase itu selalu diperbarui setiap dua pekan sekali sehingga grafik keluhan dan perbaikan bisa terlihat dan ditindaklanjuti. Dalam jangka pendek, sebut Djarot, Indosat menerapkan reminder ke pelanggan ring back tone (RBT) yang akan melanjutkan layanan dengan info 'how to unreg'.
Ada pula perubahan mekanisme dengan selalu mengonfirmasi ulang bagi layanan yang diakses melalui UMB, WAP, dan SMS. Ada juga rencana jangka pendek untuk meniadakan auto registrasi melalui UMB ataupun WAP, setiap notifikasi konfirmasi ulang selalu disertai informasi 'how to unreg', dan rekonsiliasi data antara Indosat dan content provider.
Djarot menyatakan, rencana jangka pendek itu sudah dikerjakan semua. Kini tinggal rencana menengah dan jangka panjang yang masih diproses dan mungkin baru pekan depan bisa diwujudkan. Indosat akan menerapkan WAP landing page untuk konfirmasi terakhir jika pelanggan akan berlangganan layanan konten dan single short code untuk unreg.
Rencana jangka panjang yang mulai dilaksanakan pada 2012, Indosat akan berkonsentrasi pada pull service, bukan push berlangganan. Landing page reconfirmation, no auto registration, dan reconcile all data with content provider, diyakininya bisa mengurangi keluhan pelanggan. ''Prosedur penanganan keluhan pun terus disempurnakan,'' papar Djarot.
Sementara itu, GM Corporate Communication Telkomsel Ricardo Indra meyakinkan, mekanisme kebijakan yang diterapkan Telkomsel cukup kuat mencegah kerugian pelanggan. ''Telkomsel memiliki mekanisme kebijakan internal untuk mencegah hilangnya pulsa pelanggan akibat layanan konten,'' kata Ricardo.
Caranya, dengan menyeleksi mitra content provider yang menawarkan layanan konten tertentu. Telkomsel, kata Ricardo, mensyaratkan content provider harus dapat menyajikan informasi perihal layanan kontennya secara transparan dan jelas kepada pelanggan. Mekanisme unreg alias berhenti berlangganan juga dipermudah dengan hanya satu kali klik dibandingkan cara berlangganan yang mesti dua kali klik.
Bagi pelanggan yang mengetik unreg, off, atau stop, ataupun terminologi yang mengandung arti berhenti, maka Telkomsel akan menghentikan pengiriman konten layanan tersebut. Ricardo menegaskan, jika terbukti ada pelanggaran oleh content provider, Telkomsel tak segan menjatuhkan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya. Sanksi terberat adalah pemutusan hubungan kerja.
Pemerintah sejauh ini belum menjatuhkan sanksi apa pun kepada operator ataupun content provider. Menkominfo Tifatul Sembiring baru sebatas mengancam memberikan sanksi dengan alasan mereka membantah terlibat sedot pulsa. Dalam pertemuan dengan Menkominfo Rabu (5/10) lalu, para operator menyanggah jika SMS nakal itu bagian dari bisnis mereka. "Para operator menjamin itu bukan bagian dari bisnisnya," ungkap Tifatul.
Tifatul telah mengingatkan operator untuk menyetop layanan yang dicurigai menyedot pulsa pelanggan. Dalam pertemuan itu juga diketahui layanan penyedot pulsa bernomor empat karakter. "ABCD saya sebut begitu. Kalau 08XXXXX yang panjang itu bisanya menipu," jelas Tifatul.
Salah satu perusahaan content provider yang telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena dicurigai melakukan praktik sedot pulsa, PT Colibri Network, juga membantah telah melakukan penipuan. Pemilik konten SMS premium dengan nomor *933*33# ini malah balik mengancam akan menuntut pelapor. ''Kami akan melakukan upaya hukum baik pidana atau perdata kepada semua pihak yang merugikan perusahaan,'' ancam kuasa hukum PT Colibri Tri Novanto.
PT Colibri dilaporkan oleh Mochamad Feri Kuntoro karena SMS premium yang ditawarkan dianggap telah menyedot pulsanya. Langganan SMS inipun sulit dihentikan meski Feri telah berulang kali melakukan unreg. Feri juga telah mendatangi layanan pelanggan operator ponselnya, tapi hasilnya tetap nihil.
Menurut Tri, layanan SMS premium kliennya memang bekerja sama dengan beberapa operator ponsel. Dia mengklaim segala sesuatu yang terdapat dalam layanan SMS telah diinformasikan jelas kepada para pelanggan. Laporan Feri dianggapnya mengada-ada dan telah mencemarkan nama baik perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar